Nama : Armandio Indrawan
Npm : 11111195
Kelas : 3ka31
1.
Definisi Essay
Pengertian Esay
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah
secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai
disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan
formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan
“saya” dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai
yang formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan
penulisan.
Tipe-tipe Esai
Ada enam tipe esai, yaitu :
• Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek
atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa
mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
• Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar
dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan
pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu
dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini
pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
• Esai cukilan watak. Esai ini memperbolehkan seorang
penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada
para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis
terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskanbiografi.
Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi
tersebut.
• Esai pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan
tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya
sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan
kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir
tentang dirinya sendiri.
• Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal
dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan
hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya
kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada
para cendekiawan.
• Esai kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri
pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater,
kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan
seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini
membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang
karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.
Ciri-ciri Esai
1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa,
menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.
2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu
dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik
akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya
penulis lain.
4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang
penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih
aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.
5. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan
yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat
penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di
dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan
argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang
membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri
personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang
kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.
Cara membuat esai:
1. tentukan tema
yang paling Anda kuasai;
2. carilah bahan;
3. buatlah outline
atau poin-poin yang akan Anda bicarakan;
4. tentukan judul;
5. mulailah
mengembangkan kerangka karangan
SUBJEK ESAI
Apa yang harus ditulis? Pertanyaan ini memiliki jawaban yang tidak terbatas. Anda dapat menuliskan segala jenis topik; dari persahabatan, politik, sepatu, menjual lilin, sampai esai tentang esai itu sendiri. Satu-satunya persyaratan yang harus dipenuhi adalah bahwa penulis harus cukup memahami topik tersebut sehingga ia dapat membentuk sebuah opini. Lalu, apa batasan dari 'cukup memahami' itu? Jawabannya juga tidak sulit. Sebagai manusia, seperti yang lain, kita pasti 'cukup memahami' dan akrab dengan banyak hal di sekitar kita; persahabatan, hubungan keluarga, pertumbuhan, makan, tidur, dan banyak lainnya. Tentunya semua itu dapat dipakai sebagai bahan menulis esai.
Bagaimanapun juga, 'pemahaman yang cukup' untuk menuliskan tema-tema spesifik memerlukan pengetahuan atau pemahaman akan disiplin ilmu tertentu. Kita mungkin bisa menulis sebuah esai mengenai topik seperti persahabatan tanpa perlu memberikan banyak fakta. Namun, untuk topik- topik seperti Puritanisme atau sejenisnya, tentunya kita memerlukan informasi yang dapat diuji secara 'ilmiah'. Referensi sendiri bisa didapatkan dari banyak sumber, mulai dari buku sampai media internet. Menulis tentang bidang yang sesuai dengan minat kita juga akan sangat mempermudah dan mempercepat proses penulisan itu sendiri. Karenanya, seorang yang mempunyai hobi dalam satu bidang tertentu juga dapat disebut sebagai seorang yang memiliki 'pemahaman yang cukup'. Bahkan, sekalipun kita tidak menaruh minat yang begitu besar dalam satu bidang pembahasan, kita tetap dapat menulis sebuah esai yang baik asalkan dapat mengumpulkan banyak fakta. Dengan membaca berbagai informasi yang bisa dipertanyakan, dibandingkan, atau yang dapat Anda nilai sendiri, pengetahuan tentang satu bidang baru juga akan Anda dapatkan dengan cepat.
Menulis sebuah esai yang didasari oleh pengetahuan khusus memang cenderung lebih mudah daripada menulis esai tentang hal-hal atau pengalaman yang sudah sering ditemui di sekitar kita. Berbeda dengan kebiasaan yang sering terjadi dalam sebuah opini, seorang penulis esai hendaknya tidak boleh hanya berpegang pada 'perasaan bahwa ia benar', namun lebih beranggapan bahwa 'pikiran saya benar'. Jadi, opini yang terdapat dalam sebuah esai juga harus didasarkan pada apa yang Anda pikirkan dan bukan hanya pada apa yang Anda rasakan. Yang jelas, setiap esai harus memiliki opini, dan opini yang terbaik adalah didasari oleh pikiran dan perasaan.
Apa yang harus ditulis? Pertanyaan ini memiliki jawaban yang tidak terbatas. Anda dapat menuliskan segala jenis topik; dari persahabatan, politik, sepatu, menjual lilin, sampai esai tentang esai itu sendiri. Satu-satunya persyaratan yang harus dipenuhi adalah bahwa penulis harus cukup memahami topik tersebut sehingga ia dapat membentuk sebuah opini. Lalu, apa batasan dari 'cukup memahami' itu? Jawabannya juga tidak sulit. Sebagai manusia, seperti yang lain, kita pasti 'cukup memahami' dan akrab dengan banyak hal di sekitar kita; persahabatan, hubungan keluarga, pertumbuhan, makan, tidur, dan banyak lainnya. Tentunya semua itu dapat dipakai sebagai bahan menulis esai.
Bagaimanapun juga, 'pemahaman yang cukup' untuk menuliskan tema-tema spesifik memerlukan pengetahuan atau pemahaman akan disiplin ilmu tertentu. Kita mungkin bisa menulis sebuah esai mengenai topik seperti persahabatan tanpa perlu memberikan banyak fakta. Namun, untuk topik- topik seperti Puritanisme atau sejenisnya, tentunya kita memerlukan informasi yang dapat diuji secara 'ilmiah'. Referensi sendiri bisa didapatkan dari banyak sumber, mulai dari buku sampai media internet. Menulis tentang bidang yang sesuai dengan minat kita juga akan sangat mempermudah dan mempercepat proses penulisan itu sendiri. Karenanya, seorang yang mempunyai hobi dalam satu bidang tertentu juga dapat disebut sebagai seorang yang memiliki 'pemahaman yang cukup'. Bahkan, sekalipun kita tidak menaruh minat yang begitu besar dalam satu bidang pembahasan, kita tetap dapat menulis sebuah esai yang baik asalkan dapat mengumpulkan banyak fakta. Dengan membaca berbagai informasi yang bisa dipertanyakan, dibandingkan, atau yang dapat Anda nilai sendiri, pengetahuan tentang satu bidang baru juga akan Anda dapatkan dengan cepat.
Menulis sebuah esai yang didasari oleh pengetahuan khusus memang cenderung lebih mudah daripada menulis esai tentang hal-hal atau pengalaman yang sudah sering ditemui di sekitar kita. Berbeda dengan kebiasaan yang sering terjadi dalam sebuah opini, seorang penulis esai hendaknya tidak boleh hanya berpegang pada 'perasaan bahwa ia benar', namun lebih beranggapan bahwa 'pikiran saya benar'. Jadi, opini yang terdapat dalam sebuah esai juga harus didasarkan pada apa yang Anda pikirkan dan bukan hanya pada apa yang Anda rasakan. Yang jelas, setiap esai harus memiliki opini, dan opini yang terbaik adalah didasari oleh pikiran dan perasaan.
2.
Essay Tentang Diri sendiri
Nama saya Armandio
Indrawan,saya lahir pada tanggal 12 February 1993.Saya biasa di panggil dengan
nama Dio,saya anak pertama dari dua bersaudara.Saya memiliki adik kandung yang
bernama Dennis Septiandi Indrawan,sekarang adik kandung saya kuliah di
Institute Pertanian Bogor. Hobbi saya yaitu Basket,Musik dan suka modifikasi
motor.Saya suka musik Alternatif punk,rock,metal dan pop, band kesukaan saya
metalica, dan paramore.
Saya adalah orang yang sangat suka pada hal-hal yang menantang. Saya juga
berusaha menjadi orang yang bertanggung jawab dan baik. sehingga selama ini
belum ada hal-hal yang bermasalah dengan teman,keluarga,dan orang sekitar saya.
Saya lebih suka pada orang yang bersikap bergaul dengan siapa saja tanpa
memikirkan kekurangan dan kelebihan pada setiap manusia di karena kesempunaan
hanya milik ALLAH SWT. Sekarang saya akan
menceritakan tentang pendidikan saya semasa di sekolah hingga sekarang.Ketika
saya masuk di taman kanak-kanak,saya terkenal pendiamnya,dan pintar dalam
pelajaran.Saya di taman kanak-kanak mendapakat prestasi yaitu juara 1 lomba
mewarnai Se-JABOTABEK,juara 1 pringkat kelas dan juara harapan 1 lomba mewarnai
Se-JABOTABEK. Saya sekolah di TK Kemuning Bekasi.
Kemudian saya masuk Sekolah Dasar (SD) selama 6 tahun saya
menuntut ilmu. Saya sekolah di SDN Teluk Pucung VIII.Selama saya di Sekolah
Dasar saya mendapatkan peringkat yaitu kelas 2 mendapatkan ranking 3,dan kelas 3
ranking 2.Selanjutnya saya menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
selama 3 tahun di SMP Negeri 21 Bekasi.Dalam semasa SMP saya mendapatkan ilmu
dan pengalaman.Dan pada semasa SMP saya terkenal pendiam,dan pemalu.Saya lulus
dengan nilai yang memuaskan dengan belajar sungguh-sungguh dan berusaa untuk
bisa lulus dalam Ujian Negara (UN).
Kemudian saya melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Atas
(SMA). Di SMA MUTIARA 17 AGUSTUS BEKASI.Pada masa SMA saya banyak memiliki teman
yang mempunya sifat berbeda-beda dari yang nakal,pendiam,dan yang suka bolos
sekolah.Di masa SMA saya mengikuti ekstrakulikuler Basket,karena saya suka
dengan olahaga tersebut.Saya di SMA mempunyai banyak teman,karena saya suka
bergaul dengan siapa saja yang membuat saya banyak teman.Dan saya juga semasa
SMA saya orangnya rajin maka dari itu bila di suruh guru untuk membuat
kelompok,teman-teman saya mendekati saya untuk masuk dalam kelompok saya,dan
saya juga orangnya suka membantu teman,membantu teman dalam arti membantu untuk
tidak malas belajar dan supaya teman saya mikir pentingnya ilmu pendidikan bagi
kita.Pengalaman yang saya tidak di lupakan, pengalaman membuat film tugas akhir
sekolah,karena di dalam pembuatan film banyak sekali kofliknya,dari sibuknya
teman-teman saya,masala dalam menentukan judul sampai waktu.Maka dari itu saya
tidak akan terlupakan.Dan pada akhirnya Saya lulus dengan hasil yang memuaskan dan
membuat bangga kepada orangtua.
Setelah lulus saya bingung untuk melanjutkan kuliah atau
kerja,setelah saya berkonsultasi pada orangtua,beliau bilang pada saya untuk
kuliah karena kalau kerja,perusahaan jarang mau melihat jurusan IPS,kebanyakan
perusahaan melihat IPA dan SMK maka dari itu saya kuliah.Saya memilih
Universitas Gunadarma di karenakan saya suka di bidang komputer.Awal kuliah
saya bingung dengan pelajarannya karena saya semasa SMA belajar komputer dasar
saja sedangkan ditempat kuliah belajar komputer dan jaringan secara detail,dan
saya berusaha untuk bisa memahamu pelajaran dan berusaha untuk bisa mengikuti
pelajaran dan akhirnya sampai saat ini saya bisa menguasai sedikit demi sedikit
menguasai program yang di berikan dosen dan mengetahui pogram apa yang di
butuhkan oleh perusahaan.
Itulah
diskripsi singkat mengenai diri saya.kata-kata motivasi yang selalu saya ingat
yaitu orang-orang yang optimis bukan berarti menjalani hidup tanpa
kesulitan.Mereka tetap menghadapi masalah,tantangan,hambatan.Namun itu tidak
menghalanginya justru itu sebagai kesempatan.Dan satu lagi yaitu hadapilah
semua yang terjadi dan mimpikanlah masa depan yang indah.
sumber :
http://www.pemustaka.com/pengertian-esai-dan-ciri-cirinya.html