Minggu, 29 September 2013

Definisi Essay dan Essay diri sendiri


Nama : Armandio Indrawan
Npm   : 11111195
Kelas  : 3ka31

1. Definisi Essay
Pengertian Esay
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan “saya” dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.

Tipe-tipe Esai
Ada enam tipe esai, yaitu :
• Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
• Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
• Esai cukilan watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskanbiografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
• Esai pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
• Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.
• Esai kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.

Ciri-ciri Esai
1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.
2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.
5. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.

Cara membuat esai:
1.     tentukan tema yang paling Anda kuasai;
2.     carilah bahan;
3.     buatlah outline atau poin-poin yang akan Anda bicarakan;
4.     tentukan judul;
5.     mulailah mengembangkan kerangka karangan

SUBJEK ESAI  

       
Apa yang harus ditulis? Pertanyaan ini memiliki jawaban yang tidak terbatas. Anda dapat menuliskan segala jenis topik; dari persahabatan, politik, sepatu, menjual lilin, sampai esai tentang esai itu sendiri. Satu-satunya persyaratan yang harus dipenuhi adalah bahwa penulis harus cukup memahami topik tersebut sehingga ia dapat membentuk sebuah opini. Lalu, apa batasan dari 'cukup memahami' itu? Jawabannya juga tidak sulit. Sebagai manusia, seperti yang lain, kita pasti 'cukup memahami' dan akrab dengan banyak hal di sekitar kita; persahabatan, hubungan keluarga, pertumbuhan, makan, tidur, dan banyak lainnya. Tentunya semua itu dapat dipakai sebagai bahan menulis esai.

       Bagaimanapun juga, 'pemahaman yang cukup' untuk menuliskan tema-tema spesifik memerlukan pengetahuan atau pemahaman akan disiplin ilmu tertentu. Kita mungkin bisa menulis sebuah esai mengenai topik seperti persahabatan tanpa perlu memberikan banyak fakta. Namun, untuk topik- topik seperti Puritanisme atau sejenisnya, tentunya kita memerlukan informasi yang dapat diuji secara 'ilmiah'. Referensi sendiri bisa didapatkan dari banyak sumber, mulai dari buku sampai media internet. Menulis tentang bidang yang sesuai dengan minat kita juga akan sangat mempermudah dan mempercepat proses penulisan itu sendiri. Karenanya, seorang yang mempunyai hobi dalam satu bidang tertentu juga dapat disebut sebagai seorang yang memiliki 'pemahaman yang cukup'. Bahkan, sekalipun kita tidak menaruh minat yang begitu besar dalam satu bidang pembahasan, kita tetap dapat menulis sebuah esai yang baik asalkan dapat mengumpulkan banyak fakta. Dengan membaca berbagai informasi yang bisa dipertanyakan, dibandingkan, atau yang dapat Anda nilai sendiri, pengetahuan tentang satu bidang baru juga akan Anda dapatkan dengan cepat.

       Menulis sebuah esai yang didasari oleh pengetahuan khusus memang cenderung lebih mudah daripada menulis esai tentang hal-hal atau pengalaman yang sudah sering ditemui di sekitar kita. Berbeda dengan kebiasaan yang sering terjadi dalam sebuah opini, seorang penulis esai hendaknya tidak boleh hanya berpegang pada 'perasaan bahwa ia benar', namun lebih beranggapan bahwa 'pikiran saya benar'. Jadi, opini yang terdapat dalam sebuah esai juga harus didasarkan pada apa yang Anda pikirkan dan bukan hanya pada apa yang Anda rasakan. Yang jelas, setiap esai harus memiliki opini, dan opini yang terbaik adalah didasari oleh pikiran dan perasaan.

2. Essay Tentang Diri sendiri
      Nama saya Armandio Indrawan,saya lahir pada tanggal 12 February 1993.Saya biasa di panggil dengan nama Dio,saya anak pertama dari dua bersaudara.Saya memiliki adik kandung yang bernama Dennis Septiandi Indrawan,sekarang adik kandung saya kuliah di Institute Pertanian Bogor. Hobbi saya yaitu Basket,Musik dan suka modifikasi motor.Saya suka musik Alternatif punk,rock,metal dan pop, band kesukaan saya metalica, dan paramore. Saya adalah orang yang sangat suka pada hal-hal yang menantang. Saya juga berusaha menjadi orang yang bertanggung jawab dan baik. sehingga selama ini belum ada hal-hal yang bermasalah dengan teman,keluarga,dan orang sekitar saya. Saya lebih suka pada orang yang bersikap bergaul dengan siapa saja tanpa memikirkan kekurangan dan kelebihan pada setiap manusia di karena kesempunaan hanya milik ALLAH SWT. Sekarang saya akan menceritakan tentang pendidikan saya semasa di sekolah hingga sekarang.Ketika saya masuk di taman kanak-kanak,saya terkenal pendiamnya,dan pintar dalam pelajaran.Saya di taman kanak-kanak mendapakat prestasi yaitu juara 1 lomba mewarnai Se-JABOTABEK,juara 1 pringkat kelas dan juara harapan 1 lomba mewarnai Se-JABOTABEK. Saya sekolah di TK Kemuning Bekasi.

Kemudian saya masuk Sekolah Dasar (SD) selama 6 tahun saya menuntut ilmu. Saya sekolah di SDN Teluk Pucung VIII.Selama saya di Sekolah Dasar saya mendapatkan peringkat yaitu  kelas 2 mendapatkan ranking 3,dan kelas 3 ranking 2.Selanjutnya saya menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) selama 3 tahun di SMP Negeri 21 Bekasi.Dalam semasa SMP saya mendapatkan ilmu dan pengalaman.Dan pada semasa SMP saya terkenal pendiam,dan pemalu.Saya lulus dengan nilai yang memuaskan dengan belajar sungguh-sungguh dan berusaa untuk bisa lulus dalam Ujian Negara (UN).
Kemudian saya melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Di SMA MUTIARA 17 AGUSTUS BEKASI.Pada masa SMA saya banyak memiliki teman yang mempunya sifat berbeda-beda dari yang nakal,pendiam,dan yang suka bolos sekolah.Di masa SMA saya mengikuti ekstrakulikuler Basket,karena saya suka dengan olahaga tersebut.Saya di SMA mempunyai banyak teman,karena saya suka bergaul dengan siapa saja yang membuat saya banyak teman.Dan saya juga semasa SMA saya orangnya rajin maka dari itu bila di suruh guru untuk membuat kelompok,teman-teman saya mendekati saya untuk masuk dalam kelompok saya,dan saya juga orangnya suka membantu teman,membantu teman dalam arti membantu untuk tidak malas belajar dan supaya teman saya mikir pentingnya ilmu pendidikan bagi kita.Pengalaman yang saya tidak di lupakan, pengalaman membuat film tugas akhir sekolah,karena di dalam pembuatan film banyak sekali kofliknya,dari sibuknya teman-teman saya,masala dalam menentukan judul sampai waktu.Maka dari itu saya tidak akan terlupakan.Dan pada akhirnya Saya lulus dengan hasil yang memuaskan dan membuat bangga kepada orangtua.

Setelah lulus saya bingung untuk melanjutkan kuliah atau kerja,setelah saya berkonsultasi pada orangtua,beliau bilang pada saya untuk kuliah karena kalau kerja,perusahaan jarang mau melihat jurusan IPS,kebanyakan perusahaan melihat IPA dan SMK maka dari itu saya kuliah.Saya memilih Universitas Gunadarma di karenakan saya suka di bidang komputer.Awal kuliah saya bingung dengan pelajarannya karena saya semasa SMA belajar komputer dasar saja sedangkan ditempat kuliah belajar komputer dan jaringan secara detail,dan saya berusaha untuk bisa memahamu pelajaran dan berusaha untuk bisa mengikuti pelajaran dan akhirnya sampai saat ini saya bisa menguasai sedikit demi sedikit menguasai program yang di berikan dosen dan mengetahui pogram apa yang di butuhkan oleh perusahaan.

Itulah diskripsi singkat mengenai diri saya.kata-kata motivasi yang selalu saya ingat yaitu orang-orang yang optimis bukan berarti menjalani hidup tanpa kesulitan.Mereka tetap menghadapi masalah,tantangan,hambatan.Namun itu tidak menghalanginya justru itu sebagai kesempatan.Dan satu lagi yaitu hadapilah semua yang terjadi dan mimpikanlah masa depan yang indah.

sumber :
http://www.pemustaka.com/pengertian-esai-dan-ciri-cirinya.html

1 komentar:

  1. apa sih bedanya antara esai diri sendiri dengan autobiografi...??

    BalasHapus