PERILAKU
PRODUSEN
Produsen adalah orang atau kelompok
yang memproduksi barang yang nantinya akan dijual kepada konsumen. Selain
konsumen, produsen juga memiliki perilaku-perilaku yang berbeda. Ada perilaku
yang menguntungkan ada juga perilaku yang merugikan.
perilaku yang menguntungkan
· Memiliki keahlian pengusaha,
berperilaku profesional sehingga mampu menciptakan hasil produksi yang sesuai
dengan kebutuhan dan daya beli masyarakat
· Mampu meningkatkan produksi dengan
menentukan komposisi faktor-faktor produksi yang dapat meminimumkan
biaya.
·
Berusaha dan mampu memperoleh
keuntungan maksimal yang digunakan antara lain untuk meningkatkan dan
masyarakat di sekitar perusahaan.
·
Menggunakan
keuntungan perusahaan untuk memperluas usaha.
·
Patuh membayar pajak
· Mampu mengolah limbah perusahaan,
sehingga tidak menimbulkan pencemaran.
perilaku yang merugikan
1. Tidak memiliki keahlian pengusaha
2. Fungsi-fungsi pengusaha, seperti penerapan fungsi manajemen planning,
organizing, actuating and controlling tidak efektif dan terjadi pemborosan.
3. Biaya produksi lebih besar dari hasil penjualan, sehingga
perusahaan menderita kerugian
4. Pajak tidak dibayar
5. Perolehan kredit dari bank tidak digunakan untuk menyehatkan
perusahaan, tetapi digunakan untuk kepentingan pribadi.
6. Limbah industri perusahaan mencemari sungai dan udara
sekitarnya.
Terdapat dua macam faktor produksi
yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan:
1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli
antara lain sebagai berikut :
- Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
- Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi
turunan adalah modal dan keahlian (skill).
Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi
antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jas.
Dalam fungsi produksi, jas itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara.
Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan
berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti
dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan
penambahan tenaga kerja.
Secara matematis, fungsi produksi
dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q
= jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F
= symbol persamaan (function)
L
= tenaga kerja (labour)
R
= kekayaan alam (resources)
C
= modal (capital)
T =
teknologi (technology)
Agar
berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
a.
Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi,
rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan
bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
b.
Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk
mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.
c.
Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan
membimbing anak buahnya.
d.
Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan
kerja tersebut. Apakah sesuai dengan rencana atau justru sebaliknya.
Penentuan
Volume Produksi yang Optimal
Menurut
Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya
variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat
digolongkan sbb :
1.
Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses
produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
2.
Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang
disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Biaya
penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung
dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar
apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya
penyimpanan diantaranya :
1.
Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau
pendingin)
2.
Biaya modal (opportunity cost of capital)
3.
Biaya keusangan
4.
Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
5.
Biaya asuransi persediaan
6.
Biaya pajak persediaan
7.
Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
8.
Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
CONTOH KASUS
: Sebagai produsen harus memikirkan produk apa yang nantinya akan diminati
banyak orang dan berguna untuk semua masyarakat,produsen juga harus berinovatif
dalam menciptakan hasil produksinya tersebut dengan memikirkan segi biaya
produksi,kualitas,kuantitas dan produk yang ingin di buat.memikat konsumen
tersebut sangatlah sulit,prodesen jangan Cuma memproduksi barangnya saja tetapi
harus ikut turun ke lapangan,karna kita harus memberikan promosi-promosi produk
kita kepada konsumen,sehingga konsumen mengenal produk yang kita buat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar